Bagian 3 dari tulisan-tulisan terkait mengenai penduduk, khususnya dalam kaitan dengan pembangunan ekonomi dapat dilihat disini
Pembangunan Berwawasan Kependudukan
Dalam kurun waktu 1966 sampai dengan akhir tahun 1970-an, para ekonom di Indonesia telah berhasil mengembangkan sector industri dengan penuh kehati-hatian dan disesuaikan dengan kondisi makro ekonomi yang ada. Namun, sejak awal tahun 1990-an perkembangan industri tersebut berubah lebih menekankan pada industri berteknologi tinggi. Dampaknya adalah terjadi tekanan yang sangat berlebihan pada pembiayaan yang harus ditanggung oleh pemerintah.
Baca Selanjutnya
Penduduk Lanjut Usia dan Peranan Keluarga
Perhatian pemerintah di negara-negara sedang berkembang terhadap penduduk lanjut usia (lansia) belakangan ini terus meningkat. Hal ini karena pesatnya pertumbuhan penduduk lansia di negara-negara tersebut. Diperkirakan pada tahun 2000 jumlah penduduk lansia akan lebih separuh (50,9 persen) dari total penduduk dan bahkan pada tahun 2025 proporsi tersebut akan mencapai 56,9 persen. Pening¬katan yang pesat ini secara historis belum pernah terjadi di dunia.
Baca Selanjutnya
Model-Model Proyeksi Penduduk
Kebijakan pembangunan seharusnya tidak hanya diarahkan untuk mengatasi permasalahan kependudukan pada saat ini, tetapi juga dilakukan dalam rangka mengantisipasi keadaan dan permasalahan kependudukan pada masa yang akan datang. Oleh karenanya, dalam perumusan kebijakan diperlukan informasi keadaan penduduk pada masa yang akan datang, yang dapat diperoleh melalui proyeksi atau peramalan penduduk.
Proyeksi penduduk (population projections) dan peramalan penduduk (population forecast) sering dipergunakan sebagai dua istilah yang sering dipertukarkan.
Baca Selanjutnya
Penerapan Materi Wawasan Kependudukan Bagi Jenjang Pendidikan Sekolah Menengah
Penduduk itu dinamis, oleh karenanya, masalah-masalah yang menyertai kependudukan juga bersifat dinamis. Pendidikan kependudukan dimaksudkan untuk memberikan wawasan kependudukan dan meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah kependudukan. Dalam konteks ini, maka pembelajaran/ pendidikan kependudukan juga harus mampu mencakup aspek dinamis dari masalah-masalah kependudukan tersebut.
Baca Selanjutnya
Pembangunan Berwawasan Kependudukan
Dalam kurun waktu 1966 sampai dengan akhir tahun 1970-an, para ekonom di Indonesia telah berhasil mengembangkan sector industri dengan penuh kehati-hatian dan disesuaikan dengan kondisi makro ekonomi yang ada. Namun, sejak awal tahun 1990-an perkembangan industri tersebut berubah lebih menekankan pada industri berteknologi tinggi. Dampaknya adalah terjadi tekanan yang sangat berlebihan pada pembiayaan yang harus ditanggung oleh pemerintah.
Baca Selanjutnya
Penduduk Lanjut Usia dan Peranan Keluarga
Perhatian pemerintah di negara-negara sedang berkembang terhadap penduduk lanjut usia (lansia) belakangan ini terus meningkat. Hal ini karena pesatnya pertumbuhan penduduk lansia di negara-negara tersebut. Diperkirakan pada tahun 2000 jumlah penduduk lansia akan lebih separuh (50,9 persen) dari total penduduk dan bahkan pada tahun 2025 proporsi tersebut akan mencapai 56,9 persen. Pening¬katan yang pesat ini secara historis belum pernah terjadi di dunia.
Baca Selanjutnya
Model-Model Proyeksi Penduduk
Kebijakan pembangunan seharusnya tidak hanya diarahkan untuk mengatasi permasalahan kependudukan pada saat ini, tetapi juga dilakukan dalam rangka mengantisipasi keadaan dan permasalahan kependudukan pada masa yang akan datang. Oleh karenanya, dalam perumusan kebijakan diperlukan informasi keadaan penduduk pada masa yang akan datang, yang dapat diperoleh melalui proyeksi atau peramalan penduduk.
Proyeksi penduduk (population projections) dan peramalan penduduk (population forecast) sering dipergunakan sebagai dua istilah yang sering dipertukarkan.
Baca Selanjutnya
Penerapan Materi Wawasan Kependudukan Bagi Jenjang Pendidikan Sekolah Menengah
Penduduk itu dinamis, oleh karenanya, masalah-masalah yang menyertai kependudukan juga bersifat dinamis. Pendidikan kependudukan dimaksudkan untuk memberikan wawasan kependudukan dan meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah kependudukan. Dalam konteks ini, maka pembelajaran/ pendidikan kependudukan juga harus mampu mencakup aspek dinamis dari masalah-masalah kependudukan tersebut.
Baca Selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar