Berikut ini beberapa postingan yang terkait dengan pemahaman mengenai autokorelasi.
Pengantar: Autokorelasi
Salah satu asumsi dalam model regresi linear klasik adalah tidak adanya autokorelasi. Apa itu autokorelasi ? Autokorelasi adalah kondisi dimana terdapat korelasi atau hubungan antar pengamatan (observasi), baik itu dalam bentuk observasi deret waktu (time series) atau observasi cross-section.
Baca Selengkapnya
Manual: Deteksi Autokorelasi dengan Grafik
Tulisan kali ini akan membahas mengenai cara mendeteksi autokorelasi dengan metode grafik. Dengan metode grafik, untuk mendeteksi autokorelasi pada data time series dilakukan dengan cara memplotkan et terhadap waktu (t) atau et dengan et-1. Nilai et ini merupakan pendekatan untuk melihat gangguan atau disturbansi populasi ut (atau ui seperti yang dijelaskan pada tulisan mengenai autokorelasi sebelumnya), yang tidak dapat diamati secara langsung.
Baca Selengkapnya
SPSS: Deteksi Autokorelasi dengan Grafik
Pada tulisan sebelumnya, telah dibahas cara mendeteksi autokorelasi dengan grafik yang dilakukan secara manual. Kali ini akan kita coba menggunakan paket program SPSS.
Baca Selengkapnya
Excel: Deteksi Autokorelasi dengan Grafik
Jika sebelumnya telah dibahas cara mendeteksi autokorelasi dengan grafik dengan menggunakan program SPSS, kali ini kita akan menggunakan Program Excel.
Baca selengkapnya
Deteksi autokorelasi dengan Statistik Durbin-Watson
Pada tiga tullisan sebelumnya kita sudah membahas mengenai cara mendeteksi autokorelasi dengan metode grafik. Kali ini kita akan membahas cara mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan statistik d dari Durbin-Watson (sering disingkat DW)
Baca selengkapnya
Pengantar: Autokorelasi
Salah satu asumsi dalam model regresi linear klasik adalah tidak adanya autokorelasi. Apa itu autokorelasi ? Autokorelasi adalah kondisi dimana terdapat korelasi atau hubungan antar pengamatan (observasi), baik itu dalam bentuk observasi deret waktu (time series) atau observasi cross-section.
Baca Selengkapnya
Manual: Deteksi Autokorelasi dengan Grafik
Tulisan kali ini akan membahas mengenai cara mendeteksi autokorelasi dengan metode grafik. Dengan metode grafik, untuk mendeteksi autokorelasi pada data time series dilakukan dengan cara memplotkan et terhadap waktu (t) atau et dengan et-1. Nilai et ini merupakan pendekatan untuk melihat gangguan atau disturbansi populasi ut (atau ui seperti yang dijelaskan pada tulisan mengenai autokorelasi sebelumnya), yang tidak dapat diamati secara langsung.
Baca Selengkapnya
SPSS: Deteksi Autokorelasi dengan Grafik
Pada tulisan sebelumnya, telah dibahas cara mendeteksi autokorelasi dengan grafik yang dilakukan secara manual. Kali ini akan kita coba menggunakan paket program SPSS.
Baca Selengkapnya
Excel: Deteksi Autokorelasi dengan Grafik
Jika sebelumnya telah dibahas cara mendeteksi autokorelasi dengan grafik dengan menggunakan program SPSS, kali ini kita akan menggunakan Program Excel.
Baca selengkapnya
Deteksi autokorelasi dengan Statistik Durbin-Watson
Pada tiga tullisan sebelumnya kita sudah membahas mengenai cara mendeteksi autokorelasi dengan metode grafik. Kali ini kita akan membahas cara mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan statistik d dari Durbin-Watson (sering disingkat DW)
Baca selengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar